• AKUPUNKTUR DENGAN JARUM: Merupakan terapi akupunktur dengan menggunakan jarum akupunktur pada titik-titik akupunktur tubuh

  • LASERPUNKTUR: Merupakan terapi akupunktur dititik-titik akupunktur tubuh dimana perangsangannya menggunakan sinar laser.

New Post

Rss

Sabtu, 03 Agustus 2013
Terapi Akupunktur pada Cerebral Palsy

Terapi Akupunktur pada Cerebral Palsy

Cerebral palsy (CP) merupakan gangguan pergerakan dan sikap tubuh yang menyebabkan terbatasnya aktivitas yang diakibatkan oleh cedera non progresif pada perkembangan otak bayi, berupa kelainan saraf yang ditandai dengan gejala kelumpuhan pada masa bayi atau anak-anak. Kelainan dan kerusakan pada sistem saraf antara lain terjadi saat di dalam uterus, pada saat lahir atau pada masa postnatal yang dini, dan kelainan tersebut disebabkan oleh defek dalam pertumbuhan, trauma lahir, anoxia postnatal, encephalitis atau meningitis intrauterin, cerebrovascular accident pada masa infancy dan kernicterus. Gangguan motorik sering disertai gangguan sensasi, kognisi, komunikasi, persepsi, tingkah laku dan kejang.
Tatalaksana konvensional standar pada saat ini memfokuskan pada perbaikan fungsi dan meminimalisir komplikasi. anak-anak dengan gangguan ringan sering menunjukkan perbaikan, sedangkan yang memiliki cidera lebih berat mungkin memerlukan prosedur yang invasif atau bedah ekstensif.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, terapi akupunktur dengan nyata dapat meningkatkan aliran darah otak dan memperbaiki fungsi metabolisme sel-sel otak. Akupunktur juga terbukti dapat meningkatkan sirkulasi darah otak, meningkatkan tekanan parsial oksigen dan suplai zat makanan di otak, meningkatkan rangsang sel-sel saraf, meningkatkan daya hantar saraf, menghilangkan oedema otak, membersihkan oksigen radikal bebasa, mengurangi kerusakan sel-sel saraf yang diakibatkan oleh oksigen radikal bebas dan meningkatkan pemulihan fungsi-fungsi motorik.
Akupunktur juga dapat memperbaiki kemampuan kompensasi fungsi otak. Dari 14 miliar sel-sel saraf otak hanya sebagian dari sel-sel saraf tersebut yang mendapatkan stimulasi. Beda potensial aksi pada sinaps di sebagian besar sel-sel saraf sangat tinggi dan ketika sel-sel saraf tersebut berada pada keadaan tidak aktif dibutuhkan stimulasi yang sangat kuat untuk mengaktifkannya kembali. Stimulasi berupa rangsang akupunktur dapat menurunkan beda potensial aksi dan mengaktifkan sinaps serta menciptakan suatu sirkuit saraf baru. Sirkuit baru dapat mengkompensasi area-area di otak yang mengalami kerusakan dengan menggabungkan kembali sistem-sistem jaringan kelompok-kelompok fungsi saraf.
Mekanisme akupunktur dalam mengatasi gejala CP juga melalui neurotransmiter. Pelepasan neurotransmiter merupakan reaksi dari adanya mikrotrauma akibat penusukan jarum akupunktur, dimana menyebabkan pelepasan endorfin dan neurotransmiter monoamin yang terkait dengan sistem saraf perifer maupun sentral. Akupunktur mengaktifkan serabut saraf perifer, A delta, dan C yang kemudian mengirim sinyal ke medula spinalis selanjutnya mengikuti jalur asendens ke supraspinal sehingga mengaktifkan pusat lain di mesensefalon dan kompleks hipotalamus hipofisis untuk melepaskan beta endorfin ke sistem sirkulasi dan cairan serebrospinal. Enkefalin dan dinorfin dilepaskan di tingkat medula spinalis. Jalur desendens dari nukleus raphe magnus melepaskan serotonin dan dari nukleus paragigantoselularis akan dilepaskan noradrenalin.
Jumat, 02 Agustus 2013
Terapi Akupunktur pada Infertilitas Primer

Terapi Akupunktur pada Infertilitas Primer

Infertilitas adalah hilangnya kemampuan untuk hamil dan melahirkan anak. Secara klinis, suatu pasangan diduga mengalami infertilitas jika tidak terjadi kehamilan setelah koitus (hubungan suami istri) yang sering dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut. Dikatakan sebagai infertilitas primer adalah bila istri belum mengalami kehamilan setelah koitus yang sering dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut.
berbagai faktor berperan pada infertilitas. 50% infertilitas disebabkan oleh karena adanya penyakit pada pihak istri, dan sekitar 30% disebabkan oleh penyakit pada pihak suami. Sekitar 10% infertilitas disebabkan oleh adanya penyakit pada pihak suami dan istri, dan 10-15% infertilitas tidak diketahui penyebabnya.
Faktor yang menyebabkan terjadinya infertilitas antara lain: gangguan produksi atau kualitas telur; gangguan produksi atau kualitas sperma; gangguan transportasi sperma ke tempat fertilisasi; gangguan transportasi zigot ke uterus untuk berimplantasi; gangguan implantasi pada endometrium; ataupun adanya kondisi-kondisi lain seperti masalah imunologis, dan lain sebagainya.
Terapi akupunktur telah banyak digunakan pada berbagai kasus kelainan sistem reproduksi, seperti gangguan menstruasi, gangguan kualitas sperma, disfungsi ereksi, dan lain sebagainya. Ada tiga mekanisme potensial akupunktur untuk efek terhadap fertilitas (kesuburan), yaitu: 
  1. Akupunktur dapat memicu pelepasan neurotransmiter yang dapat merangsang sekresi Gonadotropin releasing hormone (GnRH) sehingga mampu mempengaruhi siklus menstruasi, ovulasi dan fertilitas.
  2. Akupunktur dapat mempengaruhi aliran darah ke uterus dan ovarium dengan menghambat aktivitas saraf simpatis uterus. Perangsangan akupunktur dapat menyebabkan terjadinya eksitasi somatik grup II, III dan IV saraf aferen yang sesuai dengan lokasi uterus. Efek akupunktur dalam meningkatkan aliran darah ke ovarium terkait dengan efek simpato-inhibitorik.
  3. Akupunktur dapat merangsang produksi opioid endogen yang mampu menghambat keluaran sistem saraf pusat dan respon terhadap stres biologis.

Efek Akupunktur terhadap Disfungsi Ereksi

Efek Akupunktur terhadap Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi (DE) merupakan ketidakmampuan penis untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang dibutuhkan untuk penetrasi, yang merupakan masalah kesehatan utama yang sering terjadi. Survei epidemioligi pada 20 tahun terakhir menyatakan bahwa sekitar 30-40% laki-laki usia diatas 40 tahun mengalaminya.
Mekanisme terjadinya DE melibatkan interaksi antara sistem saraf, hormon endokrin dan pembuluh darah penis. Pada dasarnya mekanisme ereksi terjadi melalui proses neurologis dan hemodinamik yang dikontrol oleh faktor psikis, sehingga penyebab disfungsi ereksi dibagi menjadi faktor psikologis, faktor organik, atau campuran. faktor organik dapat disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darah (vaskulogenik), persarafan (neurogenik), hormon (endokrinologik), cedera penis atau penyakit, obat-obatan, atau berkaitan dengan penyakit sistemik lain.

DE dapat berkaitan dengan faktor-faktor yang reversibel, antara lain gaya hidup atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dimana DE akan dapat sembuh bila dilakukan perubahan gaya hidup ataupun menghentikan penggunaan obat. Penemuan obat memberikan kemajuan dalam penanganan DE. Obat-obatan hanya mengobati gejalanya, tidak menyembuhkan penyebab DE. Obat-obatan ini juga tidak membantu gairah seks. Meskipun rerata keberhasilan terapi obat bervariasi antara 48-81%, namun perlu diperhatikan kontraindikasi dan efek samping dari obat tersebut, sehingga tidak dapat digunakan dalam jangka panjang.
Akupunktur merupakan salah satu modalitas terapi pendukung yang telah terbukti dapat memperbaiki kualitas ereksi dan aktivitas seksual melalui keseimbangan aktivitas saraf simpatis-parasimpatis dan neurotransmiter. Penusukan jarum pada titik akupunktur akan menstimulasi tonus saraf parasimpatis dan menekan tonus saraf simpatis. Parasimpatis dominan akan memproduksi asetilkolin, dimana ikatan asetilkolin pada sel endotel akan menginduksi terbentuknya Nitric Oxide (NO) lokal dan di endotel, yang kemudian berdifusi ke dalam otot polos pembuluh darah lalu merubah aliran darah dan sirkulasi lokal, dimana terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah selama fase pengisian laten dan proses ereksi dapat tercapai. Rerata keberhasilan terapi akupunktur bervariasi dari 54%-90%, dengan atau tanpa disertai obat.
Copyright © 2014 Klinik Akupunktur Medik All Right Reserved
Creative by @Nyoungahmad, untukmu brother.